Sejarah Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan didirikan oleh K.H. Muhammad Danial Nafis, S.E., M.Si. Berlokasi di pusat kota Daerah Khusus Jakarta, tepatnya di Tebet, Jakarta Selatan. Gedung dua lantai, yang semula kantor disulap menjadi Pusat Kajian dan Majelis Dzikir. Dan di kemudian hari dikenal dengan “Zawiyah Arraudhah”.
Seiring berjalannya kegiatan di Zawiyah Arraudhah, kiai muda asli kota Malang ini menginginkan adanya lembaga pendidikan sebagai pusat kaderisasi alim-ulama dan/atau profesional yang dibekali dasar-dasar agama Islam. Tepat di awal tahun 2017 didirikanlah Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan di bawah Yayasan Ar-Raudhah Ihsan Fondation (ARIF) dengan memberikan beasiswa penuh kepada santri-santri pertamanya dari Jakarta dan sekitarnya, Kalimantan, Malang, dan Jawa Tengah.
Semula, pondok pesantren ini terdaftar dengan nama “Zawiyah wa Ma’had Arraudhah”. Pada tahun 2021, K.H. Muhammad Danial Nafis memberikan arahan untuk merubahnya menjadi “Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan”.
Pada bulan September 2024, membuka kampus baru di Loji, Cigombong, Bogor, Jawa Barat. Pondok Pesantren Raudhatul kampus Cigombong dikhususkan untuk santri putra. Sedangkan santri putri tetap bertempat di Tebet, Jakarta Selatan.
Visi dan Misi
Mencetak generasi insan kamil: Iman, Islam, dan Ihsan; dengan keseimbangan pengetahuan agama, umum, dan tekhnologi.
Sanad Keilmuan lintas benua
Memiliki sanad yang tersambung hingga Rasulullah S.A.W,
melalui para guru dan masyayikh lintas negara
Pondok tahfizh, perpaduan klasik dan modern
Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan adalah lembaga pendidikan berbasis pesantren yang memadukan kultur pesantren Klasik dan pesantren modern di bawah naungan Yayasan Arraudhah Ihsan Foundation (ARIF) yang diasuh oleh KH. Muhammad Danial Nafis, S.E., M.Si., sejak tahun 2017 madrasah ini telah melahirkan hafizh/hafizhah yang telah menyelesaikan hafalan 30 (tiga puluh) juz Al-Qur'an.
